Setiap negara di dunia memiliki
perbatasan berdasarkan beragam kriteria. Namun, batas politik suatu
negaralah yang paling sering memicu perdebatan. Beberapa kasus bahkan
menyulut pecahnya konflik bersenjata antara dua negara yang masih terus
berlangsung hingga saat ini. Situs penyenarai Listverse merangkum daftar
10 Sengketa Perbatasan Paling Kontroversial yang masih terjadi sampai
sekarang.
10. Abkhazia dan Ossetia Selatan
Negara yang terlibat konflik: Georgia vs Republik Abkhazia dan Republik Ossetia Selatan
Abkhazia dan Ossetia Selatan adalah dua
negara erpublik pecahan Georgia di Kaukasus. Keduanya telah berupaya
melepaskan diri dari Georgia sejak tahun 1920-an. Setelah Revolusi Rusia
tahun 1917, Abkhazia dan Ossetia Selatan ditetapkan sebagai dua
republik otonom yang merupakan bagian dari Georgia dan termasuk di dalam
wilayah Uni Soviet. Namun setelah perang tahun 1920-an, Abkhazia dan
Ossetia Selatan mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1923 dan 1922.
Masalah kedaulatan keduanya semakin kompleks di masa keruntuhan Uni
Soviet dan Georgia mendeklarasikan independensinya yang akhirnya
berujung pada perang di tahun 1992 dan 2008. Rusia pada akhirnya
mengakui kedua republik tersebut sebagai negara yang terpisah dan
berdiri sendiri. Namun PBB, Uni Eropa dan NATO menolak mengakui
kedaulatan Abkhazia dan Ossetia Selatan.
9. Kosovo
Negara yang terlibat konflik: Republik Serbia dan Republik Kosovo
Keruntuhan negara sosialis di tahun
1990-an juga berpengaruh pada Yugoslavia. Pada masa keruntuhan
Yugoslavia, terbentuk lima negara baru; Bosnia-Herzegovina, Kroasia,
Makedonia, Slovenia, dan Republik Federasi Yugoslavia yang menaungi
daerah otonomi Kosovo. Pada tahun 1998-1999 pecah perang ketika “Kosovo
Liberation Army” menuntut kemerdekaan dari RF Yugoslavia. Setelah perang
berakhir, RF Yugoslavia melepas semua klaimnya atas Kosovo dan
menerimanya sebagai wilayah yang diawasi PBB. Pada tahun 2006, RF
Yugoslavia pecah menjadi Serbia dan Montenegro, sementara Kosovo
mendeklarasikan kemerdekaannya dari Serbia pada 17 Februari 2008 dengan
memilih Pristina sebagai ibukota. Kosovo diakui secara resmi sebagai
sebuah negara oleh 80 negara anggota PBB plus Taiwan. Meski telah
menjadi anggota IMF dan Bank Dunia, status Kosovo sampai saat ini masih
belum diakui sebagai negara berdaulat secara sepenuhnya.
8. Sahara Barat
Negara yang terlibat konflik: Kerajaan Maroko vs Republik Demokratik Arab Sahrawi
Sahara Barat berada di wilayah Afrika
yang dikelilingi Maroko, Algeria, dan Mauritania. Wilayahnya sebagian
besar terdiri atas padang pasir sehingga populasinya pun hanya sekitar
500 ribu penduduk yang sebagian besar tinggal di kota. Pada awalnya,
Sahara Barat berada di bawah kekuasaan Imperium Spanyol. Namun setelah
Kesepakatan Madrid pada tahun 1975, ketika Spanyol sepakat untuk
mengakhiri keberadaannya di wilayah itu, Sahara Barat diklaim oleh
Maroko dan Republik Demokratik Arab Sahrawi (RDAS). Sebanyak 20-25%
wilayah Sahara Barat berada di bawah kekuasaan RDAS sementara Maroko
mengontrol selebihnya. Kekuasaan RDAS diakui oleh 58 provinsi sedangkan
22 provinsi lain menarik dukungan meerka dan 12 lainnya baru akan
menentukan sikap setelah referendum PBB. Namun hingga saat ini, PBB
tidak mengakui Sahara Barat sebagai negara berdaulat di bawah
pemerintahan RDAS.
7. Gibraltar
Negara yang terlibat konflik: Kerjaan Spanyol vs Inggris Raya dan Irlandia Utara
Wilayah Gibraltar telah jadi sengketa
sejak bertahun-tahun lalu. Posisinya yang strategis di Selat Gibraltar
memungkinkan akses ke Laut Tengah dan Suez, yang merupakan jalur penting
pelayaran dan perdagangan internasional. Saat ini, kendali militer
selat itu dipegang oleh Inggris dan Maroko meskipun Spanyol memiliki
pangkalan militer yang cukup besar di area yang sama. Awalnya, Gibraltar
dikuasai oleh kekuatan Anglo-Belanda pada tahun 1704. Kemudian pada
tahun 1713 Spanyol menyerahkannya pada Inggris melalui Perjanjian
Utrecht. Sejak itu, Spanyol tiga kali berusaha mengambil alih kembali
Gibraltar namun tidak berhasil. Referendum yang diadakan pada 1967 dan
2002 yang bertujuan untuk mengembalikan wilayah itu ke Spanyol, justru
menghasilkan sebaliknya, 99% penduduk memilih untuk tetap berada di
bawah kekuasaan Inggris. Memang tidak ada ketegangan berarti antara
Spanyol dan Inggris terkait klaim wilayah ini, namun Spanyol tetap tidak
mau melepaskan kekuasaan politiknya atas Gibraltar.
6. Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan
Negara yang terlibat konflik: Republik Argentina vs Inggris Raya dan Irlandia Utara
Kepulauan ini terkait erat dengan
Kepualaun Falkland yang juga menjadi sumber keretakan hubungan Argentina
dan Inggris. Sejak James Cook mendarat di Georgia Selatan pada tahun
1775 dan Kepulauan Sandwich pada tahun 1908, Inggris menganeksasi
keduanya pada 1908. Sedangkan Argentina mengklaim kekuasaannya
berdasarkan keberadaan perusahaan penangkapan paus yang mulai beroperasi
tahun 1908 di Georgia Selatan, namun telah menandatangani perjanjian
sewa kepada pemerintah Kepulauan Falkland sejak tahun 1906. Pada tahun
1985, Georgia Selatan dan Kepualauan Sandwich Selatan resmi menjadi
wilayah luar negeri Inggris. Namun Argentina tetap melanjutkan klaim
kedaulatannya atas kedua wilayah kepualauan itu. Perkembangan terbaru
pada tahun 2010, Presiden Venezuela, Hugo Chavez, menelpon Ratu
Elizabeth II untuk menyerahkan Georgia Selatan dan Kepulauan Falkland
kepada Argentina.
5. Tibet
Negara yang terlibat konflik: Pemerintah Adminsitrasi Tibet vs Republik Rakyat China
Sejarah kedaulatan Tibet terentang
panjang sejak abad 13. Secara hukum, pemerintah Republik Rakyat China
(RRC) melihat Tibet sebagai bagian tak terpisahkan sejak Dinasti Yuan.
Fakta ini didukung peta kuno dan negara-negara lain sehingga menjadikan
Tibet sebagai wilayah otonom China. Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa
dan Perancis serta banyak negara lain mengakui Tibet sebagai bagian dari
China. Akar konflik yang terus berlanjut hingga saat ini terjadi saat
Invasi China ke Tibet pada tahun 1950, ketika pemerintahan baru komunis
memulai “Pembebasan Seluruh Wilayah China” sehingga menimbulkan pecahnya
perang. Setalah perang berakhir, Pemerintah Administrasi Tibet (PAT),
yang diwakili Dalai Lama, menyerahkan Tibet kepada China dengan 17 poin
kesepakatan. Namun, delegasi Tibet dipaksa menandatangani kesepakatan
tersebut. Hingga saat ini PAT berada di pengasingan di India dan tidak
ada tanda-tanda Tibet akan memperoleh kemerdekaannya.
4. Siprus
Negara yang terlibat konflik: Republik Siprus vs Republik Turki Siprus Utara
Siprus merupakan kelanjutan konflik
Yunani dan Turki di era modern. Konflik kedua negara sendiri telah
berlangsung selama berabad-abad. “Kepemilikan” Siprus selalu berpindah
tangan antara Turki dan Inggris sepanjang sejarah sejak pertama kali
dikuasai Kekaisaran Turki Ottoman. Diantara penguasaan kedua negara
tersebut, muncul pula beberapa kali pemberontakan yang mendukung
kedaulatan penuh dari salah satu negara. Salah satunya dilakukan
kelompok perlawanan Siprus Turki EOKA yang menginginkan penyatuan Siprus
dengan Turki. Dari sekian lama pergolakan yang masih terjadi hingga
sekarang, Turki menguasai 37% bagian utara pulau tersebut dan mengklaim
secara de facto berdirinya Republik Turki Siprus Utara. Meski begitu,
pertempuran antara Yunani dan Siprus Turki masih jadi pemandangan harian
hingga saat ini. Inggris, Yunani, dan Turki pun harus meminta NATO
untuk turut menjaga perdamaian. Sementara di sisi lain, hanya Turki yang
mengakui Republik Turki Siprus Utara sebagai sebuah negara dan sampai
sekarang tidak ada tanda-tanda pulau tersebut akan bersatu dalam sebuah
negara utuh.
3. Kepualauan Falkland
Negara yang terlibat konflik: Republik Argentina vs Inggris Raya dan Irlandia Utara
Kepualauan ini berkaitan erat dengan
Georgia Selatan, namun dengan banyak kepentingan yang terlibat di
dalamnya. Inggris dan Argentina telah men-sengketakan Falkland sejak
ratusan tahun lalu. Inggris telah mengklaim kedaulatannya atas Falkland
sejak tahun 1690 serta mencoba menguatkannya secara de facto sejak 1833.
Argentina mulai mempersengkatakan kepemilikan Falkland sebelum tahun
1833 ketika kepualauan tersebut berada di bawah kekuasaannya meski hanya
dalam waktu singkat. Perancis adalah negara pertama yang menguasai
Falkland, setelah itu kekuasaan kerap berpindah diantara Spanyol,
Inggris dan Argentina sampai tahun 1833, saat Inggris mengklaim
kedaulatannya dan mengusir Argentina. Kepulauan itu akhirnya berada
dalam kekuasaan Inggris sampai tahun 1982 ketika Argentina melakukan
invasi sekaligus memulai Perang Falkland. Hingga saat ini, Falkland
tetap berada di bawah penguasaan Inggris namun Argentina tidak
menunjukkan tanda-tanda melepaskan klaimnya atas kepulauan yang sama.
2. Taiwan
Negara yang terlibat konflik: Republik Rakyat China vs Republik China (Taiwan)
Berbeda dengan Tibet, Republik China –
lebih dikenal dengan nama Taiwan – memperoleh dukungan internasional
atas keputusannya memisahkan diri dari Republik Rakyat China (RRC).
Beberapa negara bahkan menyarankan untuk menanggalkan nama China dan
menggantinya menjadi Republik Taiwan untuk melepaskan hubungan dari
negara komunis itu. Sebelum Perang Dunia (PD) 2, Taiwan dimiliki oleh
Jepang sedangkan nama Republik China mengacu pada negeri China daratan.
Setelah PD 2, Jepang menyerahkan Taiwan kepada Republik China. Namun
karena perang saudara yang terjadi antara RRC dan Republik China,
kepemilikan Taiwan pun jadi tidak jelas sehingga pada akhirnya
mendeklarasikan diri sebagai sebuah negara berdaulat yang terlepas dari
RRC yang menguasai China daratan. RRC menolak mengakui Taiwan sebagai
sebuah negara dan tidak menjalin hubungan diplomatik dengan
negara-negara yang mengakui Taiwan. Sampai sekarang, Taiwan belum
memperoleh pengakuan penuh sebagai sebuah negara. Hanya 23 negara yang
menjalin hubungan diplomatik resmi dengan negara pulau itu sementara
negara lainnya, meskipun mengakui Taiwan sebagai sebuah negara, memilih
untuk menjalin hubungan diplomatik tidak resmi.
1. Palestina
Negara yang terlibat konflik: Palestina vs Israel
Konflik Palestina – Israel yang telah
berlangsung selama ribuan tahun menjadi konflik paling populer yang
layak jadi pemuncak daftar ini. Terlepas dari sejarah sengketa yang
berbasis agama, konflik kedua negara di era modern dimulai pasca PD 2
dan genosida yang dilakukan Nazi terhadap bangsa Yahudi. Ketika
kamp-kamp konsentrasi Yahudi dibebaskan, ribuan Yahudi yang memerlukan
tempat tinggal berbondong-bondong secara massal ke Palestina yang ketika
itu populasinya didominasi bangsa Arab. Konflik pun mulai pecah dan PBB
mencoba menengahi dengan mengajukan Rencana Pembagian Palestina menjadi
dua negara terpisah, masing-masing satu untuk bangsa Arab dan Yahudi
dengan Yerusalem sebagai kawasan netral yang berada di bawah pengawasan
PBB. Pada 14 Mei 1948 bangsa Yahudi mendeklarasikan kemerdekaan
sekaligus mendirikan negara Israel. Keesokan harinya, Mesir, Syria,
Lebanon, dan Iran menggempur Israel yang menandakan dimulainya Perang
Arab-Israel. Setahun kemudian diberlakukan gencatan senjata dan
perbatasan sementara ditetapkan. Yordania mengambil alih wilayah Tepi
Barat dan Yerusalem Timur sedangkan Mesir menguasai Jalur Gaza.
Masalah berikutnya muncul pada tahun
1956 saat Krisis Terusan Suez ketika Israel yang dibantu Spanyol dan
Inggris menginvasi Semenanjung Sinai. Pada tahun 1966, hubungan Dunia
Arab dengan Israel semakin memburuk yang berujung pada pecahnya Perang
Enam Hari pada tahun 1967. Setelah perang usai, Israel berhasil
mengambil alih Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai dari Mesir, Tepi Barat
dan Yerusalem Timur dari Yordania serta Dataran Tinggi Golan dari Syria.
Enam tahun kemudian, Perang Yom Kippur pecah dan hubungan Israel dengan
negara-negara Arab semakin memburuk. Tahun 1988, Palestine Liberation
Organization (PLO) mendeklarasikan berdirinya negara Palestina namun
mereka tidak memegang kontrol wilayah Palestina. Sejak saat itu, PLO
terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina berdasarkan perbatasan yang
pernah ditetapkan di tahun 1967. Saat ini, Liga Arab, dan sebagian besar
negara-negara di Amerika Selatan, Afrika dan Asia mengakui negara
Palestina. Sedangkan negara-negara Eropa dan Amerika Utara bersikap
sebaliknya. Tahun ini PBB berencana menyelenggarakan pemungutan suara
mengenai status negara Palestina.
0 komentar:
Posting Komentar
jika menyalin artikel diharap ijin dulu sebagai rasa hormat sesama blogger dan jangan lupa kritik dan sarannya!!