Jumat, 28 Desember 2012

Islam Australia Juga Terlibat Kontroversi

Islam Australia Juga Terlibat Kontroversi
Imam Masjid di Australia

SYDNEY, sandiekwantoro.blogspot.com- Mesjid Lakemba di Sydney, mesjid terbesar di Australia telah menghapus pesan yang ditaruh di Facebook sebelumnya yang menyerukan larangan mengucapkan Selamat Natal kepada warga Kristen.
Ini dilakukan karena kecaman dari masyarakat Muslim Australia lainnya. Pada awalnya, halaman Facebook Mesjid Lakemba pada hari Sabtu (22/12) pagi menulis bahwa adalah tindakan "dosa" mengucapkan Selamat Natal.
Ini menyusul khutbah yang disampaikan oleh Imam Masjid tersebut Sheikh Yahya Safi bahwa Umat Muslim tidak seharusnya ikut dalam perayaan Natal.
Namun menyusul kecaman yang muncul dari kalangan Muslim lainnya, fatwa itu sekarang tidak ada lagi.
Menurut laporan Sydney Morning Heraldn, Presiden Asosiasi Muslim Lebanon (LMA) Samier Dandan mengatakan bahwa tulisan tersebut sudah dihapus dari halaman Facebook hari Minggu.
Menurut Dandan, seorang pemuda Islam mengutip fatwa tersebut dari sebuah situs Islam lainnya dan ini sebenarnya tidak menggambarkan apa yang dikayakan oleh Sheikh Safi maupun pandangan LMA.
Grand Mufti Australia Ibrahim Abu Muhammad juga mengecam fatwa tersebut. Menurutnya dasar ajaran Islam adalah perdamaian,kerjasama, saing menghormati.
"Siapapun yang mengatakan hal yang lain berbicara secara tidak bertanggung jawab," kata Dr Ibrahim.
"Ada perbedaan besar antara menunjukkan penghormatan akan kepercayaan orang lain dengan mengikuti kepercayaan itu sendiri."
Menurut Dr Ibrahim, fatwa itu bukanlah suara mayoritas warga Islam Australia. "Kita harus berhubungan baik dengan semua orang, dan memberi ucapan selamat di hari besar besar merupakan hal yang penting."
Menurut laporan koresponden Kompas di Australia L. Sastra Wijaya, seorang tokoh masyarakat Islam di Australia Dr Jamal Rifi juga mengatakan dia tidak setuju dengan alasan yang digunakan untuk mengeluarkan fatwa tersebut.
"Kita bisa bersama-sama meratakan hari besar agama dengan teman, sanak keluarga dan tetangga. Tidak ada alasan dari sisi negara, agama ataupun etika untuk tidak merayakannya." kata Rifi.
Dr Rifi dan imam Mesjid Kingsgrove di Sydney Youssef Nabha akan mengunjungi Nauru hari Minggu bersama dengan pendeta dari kalangan gereja Melkite dan Maronite guna merayakan Natal bersama dengan para pencari suaka di sana.
Dr Rifi mengatakan, dia dan Sheikh Youssef akan membagi-bagikan kartu Natal dalam kunjungan tersebut.

sumber:http://internasional.kompas.com/read/2012/12/23/12322832/Islam.Australia.Juga.Terlibat.Kontroversi

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

jika menyalin artikel diharap ijin dulu sebagai rasa hormat sesama blogger dan jangan lupa kritik dan sarannya!!