Minggu, 23 Desember 2012

Tugu Selamat Datang Ala Raja Ampat



Seperti kabupaten lain di Indonesia, Raja Ampat di Papua Barat juga punya tugu selamat datang. Bedanya, tugu ini memiliki bentuk yang unik, penuh warna-warni, dipenuhi ukiran biota laut, dan dihiasi patung ikan. Seperti apa ya?

8 Jam adalah total waktu perjalanan saya ke Raja Ampat saat bulan Juli lalu. Berangkat dari Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 01.30 WIB, saya tiba di Bandara Domine Eduard Osok, Sorong pukul 09.30 WIT. Tentu dengan perbedaan waktu lebih cepat 2 jam, rasa pegal duduk di pesawat tak tertahankan.

Perjalanan belum selesai. Dari Pelabuhan Usahamena di Sorong, saya harus naik boat untuk tiba di Waisai, ibukota Kabupaten Raja Ampat. Biaya untuk naik boat dari Sorong ke Waisai sekitar Rp 120 ribu. Waktu tempuhnya sekitar 2 jam saja. Untungnya, pemandangan laut di sekitar saya membuat lupa akan rasa lelah ini. Lautan biru nan luas berpadu dengan langit yang dihias awan-awan bagaikan kapas. Menakjubkan!



Hap! Tibalah saya di Pelabuhan Pariwisata. Pelabuhan kecil yang mungkin lebih tepat disebut dermaga. Setelah mengambil barang-barang di dalam boat, saya bergegas untuk masuk ke mobil dan melanjutkan perjalanan ke Arcropora Cottage. Rasanya sudah tak sabar menjelajahi Raja Ampat.

Dari yang awalnya jalanan berlumpur dan tanah, kini mobil yang saya tumpangi memasuki jalanan beraspal. Jalanannya persis seperti jalanan di ibukota, lebar dan panjang. Bedanya, di kanan-kiri jalan terdapat ilalang dan pepohonan yang serba hijau. Pemandangan ini seolah menjadi oase tersendiri di saat teriknya matahari sekitar pukul 11.00 WIT saat itu. 

Tak lebih dari 20 menit, saya dikejutkan oleh suatu bangunan yang besar. Saya pun meminta supir untuk memberhentikan mobil sebentar. Dengan langkah seribu, saya bergegas mendekati bangunan ini. Bangunan apa ya?

Di atas bangunannya terdapat tulisan 'Selamat Datang' dan di tengah-tengahnya ada tulisan 'Raja Ampat Kabupaten Bahari'. Rupanya ini adalah tugu selamat datang ala Raja Ampat. Nama resminya adalah Tugu Bahari Raja Ampat.

Tugu ini terletak di tengah-tengah jalan dan lokasinya sangat strategis. Jika dari Pelabuhan Pariwisata atau Pelabuhan Rakyat di Waisai, maka Anda akan berjumpa dengan tugu ini saat perjalanan menuju penginapan atau restoran-restoran di Waisai. Saat itu, jalanan di sekitar saya masih lenggang. Hanya beberapa motor dan mobil saja yang lewat.

Uniknya, tugu ini berbeda dengan tugu-tugu lainnya yang pernah saya jumpai. Bentuk tugu ini menyerupai suatu pulau karang yang banyak bertebaran di Raja Ampat. Tugu ini juga berwarna warni, ada warna merah hijau, dan biru. Tugu Bahari Raja Ampat juga dihiasi oleh patung ikan dan patung-patung penyu dan terumbu karang. Serta, ada ukiran dua pria dewasa yang menggambarkan masyarakat Raja Ampat. Beda bukan?

Tugu ini seolah menggambarkan kondisi Raja Ampat. Hiu dan biota lautnya menjadi lambang betapa kayanya dunia bawah laut milik kabupaten di Papua Barat ini.

Di tugunya juga terdapat penjelasan tentang diresmikannya Kabupaten Raja Ampat. Tepatnya pada tanggal 12 Mei 2007 silam, kabupaten ini diresmikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Freddy Numberi. Kabupaten yang masih seumur jagung tapi memiliki dunia bawah laut yang menakjubkan.

Sambil mengeluarkan kamera dan memotretnya, saya masih takjub dengan tugu unik ini. Selain itu, pemandangan di sekitar tugunya juga tak kalah cantik. Persis di depan tugunya, ada jalanan aspal yang luas menurun dengan lautan biru dan pulau-pulau terlihat seberang lautan. Aduhai!

Tak jauh dari Tugu Bahari Raja Ampat, ada sebuah pom bensin. Mirisnya, melalui informasi dari supir mobil sewaan saya, pom bensin tersebut hanya buka setiap pukul 16.00 WIT. Itu pun tidak buka setiap hari dan harga bensin per liternya juga mahal. 

Jika di Jakarta harga bensin seliternya sekitar Rp 4 ribu, maka seliter bensin di Raja Ampat dapat mencapai Rp 10 ribu. Pantas saja, boat di sini cukup mahal untuk disewa karena bahan bakarnya adalah bensin.

Terlepas dari polemik tersebut, Tugu Bahari Raja Ampat adalah ucapan selamat datang untuk traveler. Saya langsung mengeluarkan kamera dan berpose dengan tugu tersebut sebagai latarnya. Berpose di sana, menjadi bukti Anda telah sah berkunjung ke Raja Ampat. Tugu yang unik dan ala Raja Ampat. Keren!



(sandiekwantoro.blogspot.com | Sumber : detikTravel )

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

jika menyalin artikel diharap ijin dulu sebagai rasa hormat sesama blogger dan jangan lupa kritik dan sarannya!!