Seperti
kabupaten lain di Indonesia, Raja Ampat di Papua Barat juga punya tugu
selamat datang. Bedanya, tugu ini memiliki bentuk yang unik, penuh
warna-warni, dipenuhi ukiran biota laut, dan dihiasi patung ikan.
Seperti apa ya?
8 Jam adalah total waktu perjalanan
saya ke Raja Ampat saat bulan Juli lalu. Berangkat dari Bandara Soekarno
Hatta sekitar pukul 01.30 WIB, saya tiba di Bandara Domine Eduard Osok,
Sorong pukul 09.30 WIT. Tentu dengan perbedaan waktu lebih cepat 2 jam,
rasa pegal duduk di pesawat tak tertahankan.
Perjalanan belum selesai. Dari
Pelabuhan Usahamena di Sorong, saya harus naik boat untuk tiba di
Waisai, ibukota Kabupaten Raja Ampat. Biaya untuk naik boat dari Sorong
ke Waisai sekitar Rp 120 ribu. Waktu tempuhnya sekitar 2 jam saja.
Untungnya, pemandangan laut di sekitar saya membuat lupa akan rasa lelah
ini. Lautan biru nan luas berpadu dengan langit yang dihias awan-awan
bagaikan kapas. Menakjubkan!
Hap! Tibalah saya di Pelabuhan
Pariwisata. Pelabuhan kecil yang mungkin lebih tepat disebut dermaga.
Setelah mengambil barang-barang di dalam boat, saya bergegas untuk masuk
ke mobil dan melanjutkan perjalanan ke Arcropora Cottage. Rasanya sudah
tak sabar menjelajahi Raja Ampat.
Dari yang awalnya jalanan berlumpur
dan tanah, kini mobil yang saya tumpangi memasuki jalanan beraspal.
Jalanannya persis seperti jalanan di ibukota, lebar dan panjang.
Bedanya, di kanan-kiri jalan terdapat ilalang dan pepohonan yang serba
hijau. Pemandangan ini seolah menjadi oase tersendiri di saat teriknya
matahari sekitar pukul 11.00 WIT saat itu.
Tak lebih dari 20 menit, saya
dikejutkan oleh suatu bangunan yang besar. Saya pun meminta supir untuk
memberhentikan mobil sebentar. Dengan langkah seribu, saya bergegas
mendekati bangunan ini. Bangunan apa ya?
Di atas bangunannya terdapat tulisan
'Selamat Datang' dan di tengah-tengahnya ada tulisan 'Raja Ampat
Kabupaten Bahari'. Rupanya ini adalah tugu selamat datang ala Raja
Ampat. Nama resminya adalah Tugu Bahari Raja Ampat.
Tugu ini terletak di tengah-tengah
jalan dan lokasinya sangat strategis. Jika dari Pelabuhan Pariwisata
atau Pelabuhan Rakyat di Waisai, maka Anda akan berjumpa dengan tugu ini
saat perjalanan menuju penginapan atau restoran-restoran di Waisai.
Saat itu, jalanan di sekitar saya masih lenggang. Hanya beberapa motor
dan mobil saja yang lewat.
Uniknya, tugu ini berbeda dengan
tugu-tugu lainnya yang pernah saya jumpai. Bentuk tugu ini menyerupai
suatu pulau karang yang banyak bertebaran di Raja Ampat. Tugu ini juga
berwarna warni, ada warna merah hijau, dan biru. Tugu Bahari Raja Ampat
juga dihiasi oleh patung ikan dan patung-patung penyu dan terumbu
karang. Serta, ada ukiran dua pria dewasa yang menggambarkan masyarakat
Raja Ampat. Beda bukan?
Tugu ini seolah menggambarkan
kondisi Raja Ampat. Hiu dan biota lautnya menjadi lambang betapa kayanya
dunia bawah laut milik kabupaten di Papua Barat ini.
Di tugunya juga terdapat penjelasan
tentang diresmikannya Kabupaten Raja Ampat. Tepatnya pada tanggal 12 Mei
2007 silam, kabupaten ini diresmikan oleh Menteri Kelautan dan
Perikanan, Freddy Numberi. Kabupaten yang masih seumur jagung tapi
memiliki dunia bawah laut yang menakjubkan.
Sambil mengeluarkan kamera dan
memotretnya, saya masih takjub dengan tugu unik ini. Selain itu,
pemandangan di sekitar tugunya juga tak kalah cantik. Persis di depan
tugunya, ada jalanan aspal yang luas menurun dengan lautan biru dan
pulau-pulau terlihat seberang lautan. Aduhai!
Tak jauh dari Tugu Bahari Raja
Ampat, ada sebuah pom bensin. Mirisnya, melalui informasi dari supir
mobil sewaan saya, pom bensin tersebut hanya buka setiap pukul 16.00
WIT. Itu pun tidak buka setiap hari dan harga bensin per liternya juga
mahal.
Jika di Jakarta harga bensin
seliternya sekitar Rp 4 ribu, maka seliter bensin di Raja Ampat dapat
mencapai Rp 10 ribu. Pantas saja, boat di sini cukup mahal untuk disewa
karena bahan bakarnya adalah bensin.
Terlepas dari polemik tersebut, Tugu
Bahari Raja Ampat adalah ucapan selamat datang untuk traveler. Saya
langsung mengeluarkan kamera dan berpose dengan tugu tersebut sebagai
latarnya. Berpose di sana, menjadi bukti Anda telah sah berkunjung ke
Raja Ampat. Tugu yang unik dan ala Raja Ampat. Keren!
(sandiekwantoro.blogspot.com | Sumber : detikTravel )
0 komentar:
Posting Komentar
jika menyalin artikel diharap ijin dulu sebagai rasa hormat sesama blogger dan jangan lupa kritik dan sarannya!!