Menteri Negara Riset dan Teknolog (Menristek), Gusti Muhammad Hatta (kiri).
Berita Terkait
Sandiekwantoro.blogspot.com, SAMPIT -- Menteri Riset dan Teknologi, Gusti
Muhammad Hatta mengungkapkan kecanggihan pesawat tanpa awak alias drone
buatan Badan Pengkajian dan Penerangan Teknologi (BPPT).
Gusti menjelaskan selain bisa menjadi pesawat mata-mata, pesawat tersebut nantinya juga dapat dipergunakan untuk pemotretan wilayah dari udara dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
Pesawat yang diberi nama Wulung itu memiliki kemampuan terbang selama empat jam tanpa henti, bisa digunakan untuk membuat hujan buatan. Jarak tempuh maksimalnya 70 kilometer, dengan kecepatan jelajah 52-69 knot.
Wulung pun bisa dikendalikan dengan jarak 73 kilometer dari 'remote control'. Wulung mampu terbang hingga ketinggian 12 ribu kaki, dan yang sudah diujikan sejauh 8.000 kaki.
BPPT membuat lima pesawat serupa, dan biaya yang dikeluarkan untuk lima pesawat serupa berkisar antara Rp 6-8 miliar.
Wulung memakai mesin 2 tak dan untuk mendapatkan tenaga yang optimal, bahan bakar yang dipergunakan adalah pertamax.
Bahan material pesawat tanpa awak tersebut menggunakan komposit (komposisi serat kaca, fiber, karbon) sehingga mendapatkan struktur pesawat yang ringan.
"Dengan adanya pesawat tersebut nantinya pemadaman kebakaran hutan dan pembuatan hujan buatan tidak perlu lagi menaburkan garam pada awan dan kami telah menemukan bahan penggantinya, yani bernama pleer," katanya.
Setiap satu kilogram pleer sama dengan satu ton kilogram garam dan pesawat Wulung mampu membawa delapan kilogram pleer.
Gusti menjelaskan selain bisa menjadi pesawat mata-mata, pesawat tersebut nantinya juga dapat dipergunakan untuk pemotretan wilayah dari udara dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
Pesawat yang diberi nama Wulung itu memiliki kemampuan terbang selama empat jam tanpa henti, bisa digunakan untuk membuat hujan buatan. Jarak tempuh maksimalnya 70 kilometer, dengan kecepatan jelajah 52-69 knot.
Wulung pun bisa dikendalikan dengan jarak 73 kilometer dari 'remote control'. Wulung mampu terbang hingga ketinggian 12 ribu kaki, dan yang sudah diujikan sejauh 8.000 kaki.
BPPT membuat lima pesawat serupa, dan biaya yang dikeluarkan untuk lima pesawat serupa berkisar antara Rp 6-8 miliar.
Wulung memakai mesin 2 tak dan untuk mendapatkan tenaga yang optimal, bahan bakar yang dipergunakan adalah pertamax.
Bahan material pesawat tanpa awak tersebut menggunakan komposit (komposisi serat kaca, fiber, karbon) sehingga mendapatkan struktur pesawat yang ringan.
"Dengan adanya pesawat tersebut nantinya pemadaman kebakaran hutan dan pembuatan hujan buatan tidak perlu lagi menaburkan garam pada awan dan kami telah menemukan bahan penggantinya, yani bernama pleer," katanya.
Setiap satu kilogram pleer sama dengan satu ton kilogram garam dan pesawat Wulung mampu membawa delapan kilogram pleer.
Redaktur: Karta Raharja Ucu
Sumber: Antara
0 komentar:
Posting Komentar
jika menyalin artikel diharap ijin dulu sebagai rasa hormat sesama blogger dan jangan lupa kritik dan sarannya!!