Kamis, 29 November 2012

8 pelanggaran Wilayah Udara Iran oleh AS


Iran telah menulis dua surat terpisah untuk Dewan Keamanan dan Sekretaris Jenderal PBB mengenai pelanggaran AS ini.
TEHERAN, Jaringnews.com - wilayah udara Iran dilanggar hingga delapan kali oleh archfoe Amerika Serikat pada Oktober lalu. Ketegasan ini disampaikan oleh juru bicara kementerian luar negeri Iran. Oleh sebab itu, protes resmi telah diajukan pada Amerika.

"Setiap negara yang melanggar wilayah kita akan menghadapi reaksi yang serius," tegas Ramin Mehmanparast dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh media pada hari Rabu kemarin.

"Pada Oktober kita menyaksikan delapan kasus pelanggaran wilayah udara oleh armada Amerika (US Navy) dan kami telah memberitahu PBB. Tentu saja, kita telah mengumumkan keberatan pada AS," imbuh Mehmanparast tanpa menjelaskan lebih lanjut pada sifat dari pelanggaran.

"Kami telah menulis dua surat terpisah untuk Dewan Keamanan dan Sekretaris Jenderal PBB mengenai pelanggaran AS dan meminta mereka untuk memberitahu AS untuk menghormati kedaulatan kami," tambahnya.

Dia mengatakan bahwa insiden terbaru, satu-satunya yang telah dibuat publik sejauh ini, terjadi pada 1 November, ketika sebuah pesawat tak berawak AS diserang oleh dua pejuang Iran di Teluk.

Teheran telah mengatakan pesawat tak berawak itu ditembak ketika sedang dalam misi pengintaian di atas pelabuhan minyak utama Iran di pulau Kharg.

Sejauh ini, Washington bersikeras pesawat berada di wilayah udara internasional aitu delapan mil (13 kilometer) di luar batas teritorial Iran.

Senada dengan Utusan Iran untuk PBB Mohammad Khazaee, pesawat tak berawak AS itu telah melanggar wilayah udara Iran hinga tujuh kali pada Oktober. Pesawat-pesawat itu terbang di atas kota selatan Bushehr dimana pembangkit listrik tenaga nuklir Iran berada dan di Pulau Kharg dimana pangkalan minyak terletak.

Khazaee mengatakan Teheran telah memperingatkan dalam surat protesnya akan "konsekuensi yang merugikan dari setiap tindakan provokatif dan berbahaya. Oleh sebab itu, pemerintah Amerika Serikat harus bertanggung jawab."

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

jika menyalin artikel diharap ijin dulu sebagai rasa hormat sesama blogger dan jangan lupa kritik dan sarannya!!