Pada era tahun 1990 an, perekonomian Indonesia pernah disebut-sebut
sebagai salah satu macan asia dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia saat
itu mencapai rata-rata tumbuh sekitar 7 persen per tahun. Namun pada
pertengahan tahun 1997 badai krisis ekonomi melanda Indonesia dan
beberapa negara dikawasan Asia Tenggara dan Asia Timur. Berbagai faktor
mempengaruhi krisis ekonomi tersebut baik faktor eksternal dan faktor
internal. Akibat dari badai krisis tersebut secara makro pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada tahun 1997 merosot tajam menjadi 4,9 persen
bahkan sampai minus 17,13 persen pada triwulan III tahun 1998.
Fundamental ekonomi Indonesia yang cukup kuat dan didukung oleh
semangat reformasi di segala bidang membuat Indonesia mampu segera
keluar dari badai krisis ekonomi pada tahun 1997/1998, dan mampu
bertahan dari berbagai badai krisis tahun 2008 dan krisis global saat
ini , yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang dikawasan Asia.
Akankah Indonesia kembali menjadi “Macan Asia” di bidang ekonomi di masa yang akan datang?
Sejumlah lembaga institusi bergengsi dunia kini mulai memandang
Indonesia sebagai calon kekuatan ekonomi di masa datang. Morgan Stanley
mengusulkan Indonesia pada BRIC. BRIC merujuk pada empat negara calon
ekonomi dunia pada 2020 yang merupakan akronim dari nama Brazil, Rusia,
India China. Morgan Stanley mengusulkan nama Indonesia pada BRIC menjadi
BRICI (Brazil, Rusia, India, China, Indonesia) karena PDB Indonesia
diperkirakan mencapai 800 miliar dollar AS dalam lima tahun mendatang.
Pada Juli 2010, The Economist
juga memasukan Indonesia sebagai calon kekuatan ekonomi baru pada 2030
diluar BRIC. The Economist mengenal akronim baru dengan sebutan CIVETS
yaitu kepanjangan dari Colombia, Indonesia, Vietname, Egypt, Turkey, dan
South Africa.
Laporan Triwulanan Perekonomian Indonesia yang ditulis di laman Bank Dunia www.worldbank.org
menyatakan bahwa kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga saat ini
masih cukup kuat. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada
kuartal pertama tahun 2012 masih tetap kuat pada 6,3 persen. Kinerja
perekonomian Indonesia relatif kuat hingga saat ini, proyeksi dasar PDB
mengalami pertumbuhan sebesar 6,0 persen pada tahun 2012 dan 6,4 persen
pada tahun 2013.
Pada Pidato Kenegaraan tanggal 16 Agustus 2012
lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa ditengah
ketidakpastian perkembangan ekonomi global, kinerja ekonomi Indonesia
masih dapat menunjuklan kinerja yang cukup baik. Pada tahun 2011 lalu,
disaat beberapa negara lain mengalami perlambatan atau bahkan
pertumbuhan negatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,5 persen.
Kinerja
ekonomi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar itu ditopang oleh
permintaan domestik yang cukup kuat. Pertumbuhan ekonomi nasional pada
triwulan I mencapai 6,3 persen, pada triwulan II sedikit meningkat 6,4
persen, dan diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2012
dapat dipertahankan pada kisaran 6,3 persen hingga 6,5 persen.
Melihat kinerja ekonomi Indonesia yang mampu keluar dari krisis ekonomi
1997/1998 dalam waktu singkat dan terus membaik dari tahun ke tahun,
bahkan menunjukan trend yang terus meningkat serta mampu bertahan bahkan
kinerja ekonomi tumbuh rata-rata di atas 6 persen/tahun ditengah krisis
global saat ini, prediksi ekonomi Indonesia akan kembali menjadi
“Macan” Asia dalam beberapa tahun kedepan bukanlah isapan jempol belaka.
Selain
itu hal lain yang bisa mendorong Indonesia menjadi “Macan” Asia di
Bidang Ekonomi di antaranya adalah: (1) Indonesia memiliki Masterplan
Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia 2011-2015 yang memiliki Visi
"Mengangkat Indonesia menjadi Negara Maju dan merupakan kekuatan 10
besar dunia di tahun 2030 dan 6 besar dunia tahun 2050 melalui
pertumbuhan ekonomi tinggi yang inclusif dan berkelanjutan”. MP3EI
bertujuan untuk mempercepat kemajuan dalam spektrum yang luas dari
sektor ekonomi, pembangunan infrastrktur, ketahanan pangan dan energi
serta pengetahuan dan teknologi. (2) Indonesia memiliki kekayaan sumber
daya alam yang berlimpah dan memiliki sumber daya manusia yang cukup
besar, serta saat ini Indonesia sedang giat-giatnya membangun sumber
daya manusia yang handal dan berkualitas dan Indonesia memiliki sumber
daya manusia produktif atau yang berusia dibawah 30 tahun lebih dari 50%
penduduk Indonesia. (3) Kepercayaan dunia Internasional terus
meningkat salah satunya Indonesia akan menjadi Ketua APEC pada tahun
2013. Pemilihan sebagai Ketua APEC itu merupakan salah satu bentuk
pengakuan dunia Internasional kepada Indonesia sebagai negara yang
memiliki kekuatan ekonomi di dunia saat ini. (4)Indonesia terus menerus
melakukan perbaikan dan membangun infratruktur yang mendorong
pertumbuhan ekonomi . Saat ini Indonesia akan membangun Infrastruktur
senilai 500 miliar dollar AS dalam koridor MP3EI yang tentunya akan
mendorong pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi pada tahun-tahun
mendatang. (5). Kondisi keamanan yang terjaga dengan baik telah
mendorong terciptanya Iklim investasi yang kondusif dimana pada tahun
ini nilai Investasi diperkirakan akan mendekati 20 miliar dollar AS
meningkat - naik sepertiga dibandingkan tahun lalu.
Jadi,
nampaknya prediksi Indonesia dalam beberapa tahun kedepan menjadi
“Macan” Asia di bidang Ekonomi bukanlah mimpi belaka, namun bisa menjadi
kenyataan dengan bercermin dari prestasi-prestasi yang diraih Indonesia
selama ini baik keberhasilan keluar dan bertahan dari krisis ekonomi
global maupun prestasi Indonesia dalam meningkatkan pertumbuhan
ekonominya, serta meningkatnya kepercayaan dunia Internasional kepada
Indonesia. Mimpi Ekonomi Indonesia menjadi Macan Asia akan segera
terwujud. Semoga ...
0 komentar:
Posting Komentar
jika menyalin artikel diharap ijin dulu sebagai rasa hormat sesama blogger dan jangan lupa kritik dan sarannya!!