7 Pemain Nomor Tujuh Manchester United
- GEORGE BEST
- (karir di MU: 1963-1974), Irlandia Utara, posisi FW/W, 470 penampilan, 179 gol.
Best
yang lahir pada tanggal 22 Mei 1946 adalah seorang pemain sayap super
yang mampu mengkombinasikan kecepatan, akselerasi, keseimbangan,
kemampuan mencetak gol, kegesitan melewati hadangan lawan serta secara
natural mampu menggocek bola sama baik dengan kedua kakinya. Masa
kejayaan Best berlangsung di tahun 1968 ketika ia meraih gelar Pemain
Terbaik Eropa dan merebut Piala Champion bersama MU. Selama karirnya
yang cemerlang Best berhasil merebut simpati penggemar Setan Merah.
Begitu
hebatnya Best sehingga IFFHS (International Federation of Football
History & Statistics) memilihnya di urutan 11 jajaran Pemain
Terbaik Eropa Abad Ini dan peringkat 16 dalam pemilihan Pemain Terbaik
Dunia Abad ini pada tahun 1999. Pele menyebutnya sebagai salah satu
dari 125 Pemain Terbaik Dunia di peringkat 19 di belakang legenda
Jerman Gerd Muller.
Sebelum era
Beckham, George Best-lah yang menjadi ‘seleb’ atau pesohor bola Theatre
of Dreams. Sayang gaya hidupnya yang senang berpesta membuatnya
kecanduan alkohol yang pada akhirnya mengakibatkan kejatuhan karir dan
kematiannya, Best meninggal di usia 59 tahun pada bulan November 2005.
Begitu parahnya kecanduan ini hingga pada suatu ketika Best mencuri
dompet seorang wanita tidak dikenal ketika dia bermain di Amerika hanya
untuk membeli minuman keras. Namun sumbangannya bagi dunia sepakbola
membuat nama Best tetap dikenang sebagai salah satu pemain terbaik
dunia.
Nama Best diabadikan
sebagai nama bandara di Belfast City yang kini bernama George Best
Belfast City Airport. Di Irlandia Utara, ungkapan apresiasi ini menjadi
legenda: “Maradona good; Pelé better; George Best.”
- WILLIE MORGAN
(1968-1975), Skotlandia, W, 296, 34
Willie
adalah panggilan kesayangan William Morgan yang lahir 2 Oktober 1944
di Sauchie, Clackmannanshire. Pemain bola asal Skotlandia ini bertipe
sayap dan memulai karirnya di Burnley. Ia memperoleh tempat tetap di tim
utama Burnley untuk menggantikan John Connelly yang hijrah ke
Manchester United. Hebatnya, pada pertandingan Boxing Day melawan MU,
Morgan mencetak dua gol pertamanya untuk membantu Burnley menghajar MU
6-1 di Turf Moor.
Musim panas
1968, Morgan didatangkan oleh Sir Matt Busby ke Man Utd untuk sekali
lagi mengisi pos yang ditinggalkan oleh John Connelly. Morgan mencetak
34 gol selama karirnya untuk Setan Merah walaupun gagal menembus final
Piala Champion setelah ditundukkan AC Milan. Tahun 1970 dan 1971,
Morgan dianugerahi Supporters Player of the Year dua tahun
berturut-turut. Pada tahun 1972, setelah bermain melawan Brazil
mewakili negaranya, Morgan mendapat julukan ‘Pemain Sayap Kanan Terbaik
di Dunia’ dan membawa Skotlandia ke putaran final Piala Dunia. Pada
putaran 1973 – 1975, Morgan menjadi kapten Manchester United sebelum
akhirnya pulang kembali ke Burnley untuk digantikan oleh Steve Coppell.
- STEVE COPPELL
(1975-1983), Inggris, RM, 396, 70
Berakhirnya
era Busby Babes pada tahun 70-an membuat prestasi Manchester United
naik turun, begitu parahnya sehingga pada tahun 1975 Man Utd harus mulai
berjuang dari divisi dua. Manajer Tommy Docherty memiliki solusinya,
seorang pemain sayap kanan belia berusia 19 tahun yang pada saat itu
masih kuliah di Liverpool University dan bermain untuk Tranmere Rovers.
Docherty berebut dengan tim lain untuk mengontrak Steve Coppell yang
memiliki teknik dan sikap menawan. Ketika tim lain mundur saat mereka
menyadari fisik Coppell ‘terlalu kecil’, Docherty tidak ambil pusing.
Sepuluh penampilan dan satu gol dari Coppell sedikit banyak membantu tim
muda Docherty kembali ke divisi utama dalam waktu setahun.
Stephen
James ‘Steve’ Coppell dilahirkan pada tanggal 9 Juli 1955 di Croxteth
dan walaupun selalu terpesona oleh Liverpool, ia tidak memiliki masalah
untuk bermain bagi tim rivalnya, Man Utd. Pada tahun 1976, setahun
setelah naik ke divisi utama – Man Utd berhasil menembus final Piala FA
sebelum akhirnya ditundukkan Southampton di final. Tahun berikutnya,
Man Utd kembali ke final Piala FA untuk berhadapan dengan Liverpool
yang sedang on fire dan mengejar gelar treble. Coppell dan kawan-kawan
melupakan kenangan buruk tahun sebelumnya dan menundukkan Liverpool
2-1.
Delapan musim bermain di Old
Trafford, Coppell bermain di bawah arahan tiga manajer: Docherty,
Sexton dan Atkinson. Mereka selalu memberi tempat di tim utama bagi
Coppell yang dari 395 penampilannya mencetak 70 gol. Hebatnya lagi,
Coppell masih memegang rekor bermain sebagai starter untuk Setan Merah
dalam 206 pertandingan berturut-turut di semua kompetisi.
Sayang
karir pemain cemerlang ini terhenti di usia muda, pada pertandingan
kualifikasi Piala Dunia antara Inggris dan Hungaria di Wembley, Coppell
mengalami cidera serius dan walaupun telah melalui beberapa operasi
penting, kesehatannya tidak pernah pulih. Coppell memutuskan untuk
gantung sepatu pada bulan Oktober 1983 pada usia 28 tahun.
- BRYAN ROBSON
(1981-1994), Inggris, CM, 461, 99
Bryan
Robson yang lahir pada tanggal 11 Januari 1957 di Chester-le-Street,
County Durham adalah pemegang ban kapten Manchester United terlama
sepanjang sejarah. Sebelum bermain untuk Setan Merah, Robson meniti
karir di West Bromwich Albion. Selain menjadi kapten MU, Robson juga
menjadi kapten tim nasional Inggris untuk 65 pertandingan dari
keseluruhan 90 penampilan.
Pemain
yang sering dijuluki ‘Robbo’ atau ‘Captain Marvel’ ini dikontrak oleh
Man Utd pada Oktober 1981 dan menjadi pemain termahal di liga Inggris
saat itu. Rekor ini tidak akan terpecahkan hingga tahun 1987 ketika
Liverpool membeli Peter Beardsley. Sebulan setelah dikontrak, Robson
mencetak gol pertamanya bagi MU yang kelak berakhir 13 musim kemudian
dengan hampir 500 penampilan dan mencetak 99 gol.
Robson
menjadi kapten United pertama yang berhasil mengangkat trofi Piala FA
untuk tiga musim (walaupun tidak berturut-turut) dan mengalami masa
keemasan ketika United berhasil menundukkan Barcelona 2-1 di final
Piala Winners 1991. Ini seperti membalas kegagalan Robson yang walaupun
menyumbangkan dua gol di Old Trafford untuk mengalahkan Barcelona 3-0
setelah sebelumnya tunduk 2-0 di Nou Camp pada perempatfinal Piala
Winner pada tahun 1984 namun akhirnya menderita cidera yang membuatnya
tidak tampil maksimal saat Man Utd ditundukkan Juventus di semifinal
ajang yang sama.
Robson
mengakhiri karir panjangnya di Man Utd untuk mengejar karir sebagai
pemain-pelatih bagi Middlesbrough. Selanjutnya, Robson juga melatih
Bradford City, West Bromwich Albion, Sheffield United dan tim nasional
Thailand.
Pada saat hijrah dari
WBA dan ditanyakan apa alasannya bergabung dengan Manchester United,
Robson menjawab dengan yakin. “Motivasi utamaku bukanlah uang. Aku
hanya ingin menjadi pemenang.”
- ERIC CANTONA
(1992-1997), Perancis, FW, 185, 82
Dialah
sang raja. Eric ‘The King’ Cantona mengawali karirnya di Manchester
United pada pertandingan persahabatan melawan Benfica di Lisbon untuk
memperingati ulang tahun ke 50 pemain legendaris Portugal, Eusébio.
Pertandingan ofisial pertamanya adalah ketika Cantona masuk menjadi
pemain pengganti pada saat derby dengan Manchester City di Old Trafford
pada tanggal 12 Desember 1992.
Sebelum
mendapatkan Cantona, MU mengalami musim yang menyesakkan, musim
sebelumnya mereka hanya bisa menahan nafas melihat Leeds United meraih
gelar dengan Cantona sebagai aktor utama Leeds. Musim ini mereka berada
di belakang Aston Villa dan Blackburn Rovers yang saling berkejaran
untuk meraih gelar liga, begitu juga tantangan maut dari kuda hitam
Norwich City dan QPR. Masalah utamanya? Setan Merah tidak mampu
mencetak gol. Brian McClair dan Mark Hughes kehilangan sentuhan, Dion
Dublin cedera panjang dan Alex Ferguson pusing tujuh keliling.
Masuklah Cantona.
Dia
mencetak gol, mengirim assist dan memberikan nuansa juara bagi Man
Utd. Tepat seminggu setelah debut melawan The Citizens, Cantona
mencetak gol pertama pada pertandingan yang berakhir imbang 1-1 saat
berhadapan dengan Chelsea, tepat seminggu kemudian pada Boxing Day,
Cantona membantu MU bangkit dari kekalahan 3-0 di babak pertama untuk
memaksa imbang Sheffield Wednesday 3-3 dan mencetak gol keduanya. Namun
justru dua minggu kemudian, 9 Januari 1993 saat berhadapan dengan
Tottenham Hotspurs-lah Cantona menunjukkan kelasnya dengan mencetak
satu gol dan membantu terciptanya 3 gol lain untuk hasil akhir 4-1 bagi
MU. Musim itu berakhir dengan gelar juara Premier League dengan jarak
10 point dari peringkat kedua, gelar ini adalah gelar juara liga
pertama bagi MU di ranah Inggris sejak tahun 1967.
Cantona
menjadi pemain pertama – dan sampai saat ini satu-satunya – pemain
yang pernah bermain untuk dua klub berbeda yang memenangkan Premier
League dua tahun berturut-turut. Musim berikutnya, setelah berhasil
mempertahankan gelar juara liga, Cantona mencetak dua gol penalti untuk
memenangkan Piala FA dengan total angka 4-0 atas Chelsea. Cantona
terpilih sebagai PFA Player of the Year musim itu.
Di
musim ketiga, Cantona dan Man Utd sepertinya masih melanjutkan tradisi
juara dengan permainan yang konsisten dan hasil yang bagus. Sayang
semuanya berakhir berantakan dan MU harus menyerahkan tahta ke
Blackburn Rovers. Semuanya bermula pada kejadian yang berlangsung pada
tanggal 25 January 1995, Cantona yang sedang melangkah ke kamar ganti
terprovokasi oleh Matthew Simmons, seorang hooligans Crystal Palace.
Cantona yang tidak terima dengan ejekan Simmons melakukan tendangan
kungfu diikuti oleh pukulan beruntun. Kasus yang menjadi berita utama
di media Inggris dan dunia ini membuat Cantona menerima denda dan
hukuman tidak boleh bermain selama setahun dalam pertandingan bola
manapun di tanah Inggris dan Wales. Dalam sebuah konferensi pers dan di
tengah serangan pertanyaan wartawan, Cantona mengeluarkan
pernyataannya yang paling terkenal dengan tenang, “Ketika camar
mengikuti kapal pukat, itu karena mereka pikir sarden akan dilemparkan
ke dalam laut. Terima kasih banyak.” Usai pernyataan itu, Cantona
bangkit dari kursi dan melenggang pergi dengan santai dari hadapan
pers.
Cantona yang meledak-ledak
sering mengundang kontroversi, pada musim pertamanya dengan MU, Cantona
memukul seorang fan Leeds yang meledeknya dan harus membayar denda. Di
musim kedua, usai diusir keluar lapangan pada Piala Champions saat
berhadapan dengan Galatasaray, Cantona beradu mulut dengan seorang
wasit dan harus absen dalam lima pertandingan karena mendapat kartu
merah pada dua pertandingan berturut-turut.
Setelah
masa hukumannya selesai, Cantona tampil impresif pada debut melawan
Liverpool. Ia mengirim assist untuk Nicky Butt dan mencetak satu gol
penalti. Medio Januari, gol Cantona ke gawang West Ham United mengawali
10 kemenangan beruntun di liga untuk mengejar defisit 10 poin dari
Newcastle United. Gol tunggal Cantona kembali terjadi pada beberapa
pertandingan berikutnya, sekaligus ketika Cantona menciptakan gol untuk
menyamakan kedudukan dengan QPR pada tanggal 9 Maret yang pada
akhirnya membawa Man Utd merebut tahta dari Newcastle United. Mereka
tidak tergoyahkan hingga akhir musim dan memenangkan gelar ketiga liga
dalam empat musim terakhir. Tidak cukup itu saja, Cantona mencetak
satu-satunya gol yang memberikan gelar Piala FA bagi MU saat berhadapan
dengan Liverpool dengan sebuah gol indah yang mungkin gol terbaik
Cantona sepanjang masa. Cantona kembali dari masa-masa gelap dalam
hidupnya untuk membawa Man Utd menjadi tim pertama yang dua kali
memenangkan gelar ganda.
Kepergian
Steve Bruce di musim berikutnya menahbiskan Cantona sebagai kapten
United, sekaligus sang raja di Old Trafford. Dengan barisan pemain muda
seperti Ryan Giggs, David Beckham, Paul Scholes, Nicky Butt dan Gary
Neville dalam bimbingannya, Man Utd mempertahankan gelar di musim
berikutnya. Sayangnya, secara mengagetkan Cantona memutuskan bahwa ini
adalah musim terakhirnya bermain sepakbola profesional dan ia
menggantungkan sepatu di usia 30 tahun.
Eric
Cantona bersumpah kalau ada satu-satunya alasan dia kembali ke dunia
sepakbola Inggris, itu hanyalah untuk dan hanya untuk menjadi orang
nomor satu di Manchester United.
- DAVID BECKHAM
(1992-2003), Inggris, RM, 294, 85
Di
masa surutnya ‘pemerintahan’ King Eric, karir seorang pemain muda
berbakat justru dimulai. Namanya Beckham, David Beckham, mungkin
selebritis bola terbesar sepanjang jaman. Dibesarkan sebagai bagian dari
Fergie’s Fledgling seperti halnya Ryan Giggs, duo Gary dan Phil
Neville, Nicky Butt dan Paul Scholes serta pemain baru lain seperti
Solksjaer dan Roy Keane, Beckham hanya tinggal menunggu waktu saja
sebelum ia masuk ke tim utama. Di awal debutnya di Setan Merah, Beckham
justru mengenakan nomor punggung keramat dunia sepakbola, nomer 10 yang
ditinggalkan oleh Mark Hughes. Pada pertandingan perdana melawan
Galatasaray pada tahun 1994, Beckham mencetak gol untuk membantu MU
memenangkan pertandingan 4-0.
Musim
berikutnya Becks – panggilan Beckham, dipinjamkan ke Preston North End
untuk mencari pengalaman di luar Man Utd. Hal yang paling mengesankan?
Becks mampu mencetak gol langsung dari sebuah tendangan penjuru. Musim
berikutnya Becks kembali ke squad Setan Merah.
Nama
pemuda tampan kelahiran 2 Mei 1975 di Leytonstone, London ini menjadi
buah bibir ketika di tahun 1996, ia mencetak gol ajaib saat Man Utd
berhadapan dengan Wimbledon. Kenapa gol itu begitu spesial? Karena
Becks mencetak gol dari tengah lapangan, kemampuannya jelas bukan
main-main. Pada saat itulah mata publik mulai memperhatikan pemuda yang
sensasional ini. Pada musim itu, Becks dianugerahi PFA Young Player of
the Year.
Begitu hebatnya
kemampuan pemuda Beckham di mata Alex Ferguson, tahun berikutnya, Becks
mendapatkan nomer punggung ‘kehormatan’ yaitu nomer 7 ketika pos itu
ditinggalkan Eric Cantona. Sayang kepergian sang raja membuat United
seperti anak ayam kehilangan induk dan Arsenal memanfaatkan kesempatan
untuk meraih gelar juara.
Masa
keemasan Becks datang di tahun 1999 ketika ia menjadi bagian dari
sejarah dengan membawa Man Utd memenangkan tiga gelar juara, Piala FA,
juara Liga Inggris dan juara Piala Champions. Ketiga gelar ini diraih
dengan kemenangan fantastis yang harus direbut dengan perjuangan
sepanjang musim. Musim berikutnya, Becks berhasil menjadi runner up
European Footballer of the Year dan FIFA World Player of the Year di
belakang Rivaldo. Hasil ini juga membantunya menjadi kapten tim
nasional Inggris mulai dari tahun 2000 hingga 2006 sebelum ia mundur
dari jabatan tersebut.
Hubungan
renggang dengan pelatih legendaris Sir Alex Ferguson usai pernikahannya
dengan Victoria Adams anggota Spice Girls membuat Becks angkat kaki
dari Old Trafford dan memilih Santiago Bernabeu sebagai tujuan
berikutnya. “Tidak pernah terjadi masalah sampai ia menikah. Dia biasa
berlatih di akademi pada malam hari dengan tekun, dia anak muda yang
fantastis. Memasuki pernikahan dengan sorotan dunia entertainment
bukanlah hal yang mudah – sejak saat itu, hidupnya tidak pernah sama
lagi. Begitu besarnya dia sebagai selebritis, sepakbola hanya menjadi
bagian kecil kehidupannya.” ungkap Sir Alex Ferguson ketika menyoroti
pernikahan Beckham.
Pada kali
lain, Sir Alex juga menyatakan kekagumannya, “Beckham berlatih dengan
kedisplinan untuk mendapatkan akurasi yang tidak dipedulikan pemain
lain.”
- CRISTIANO RONALDO
(2003-2009), Portugal, RM, 292, 118
Pemuda kelahiran 5 Februari 1985 bernama lengkap Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro ini
mungkin salah satu pemain terbaik di dunia saat ini, pemain sayap yang
bisa didorong ke depan lengkap dengan akselerasi yang hebat, kaki yang
lincah, tendangan dan sundulan yang akurat serta tajam.
Saat
pertama kali bergabung dengan Manchester United Cristiano Ronaldo
menginginkan nomor punggung 28, sama seperti yang ia gunakan di
Sporting. “Ketika aku bergabung, manajer menanyakan nomor punggung mana
yang aku inginkan. Aku bilang 28. Tapi Ferguson bilang tidak. ‘Kamu
akan mengenakan nomor punggung 7’. Nomor punggung itu adalah legenda
dan menjadi penambah motivasi.”
Ronaldo
memulai debutnya bagi Setan Merah sebagai pemain pengganti dalam duel
melawan Bolton Wanderers. Gol pertama Ronaldo dicetak melalui tendangan
bebas ketika MU mengalahkan Portsmouth 3-0 pada tanggal 1 November
2003. Ronaldo-lah pencetak gol United ke-1000 dalam kompetisi Liga
Inggris pada tanggal 29 Oktober 2005 walaupun pada saat itu MU
menderita kekalahan 1-4 di tangan Middlesbrough. Di musim pertamanya,
Ronaldo mencetak 10 gol di semua kompetisi dan gelar FIFPro Special
Young Player of the Year pada tahun 2005 jatuh ke tangannya.
Musim
berikutnya permainan Ronaldo yang mulai menyatu dengan teman satu tim
membuahkan hasil, permainan MU berkembang pesat. Bulan November dan
Desember 2006 Ronaldo mendapatkan penghargaan Barclays Player of the
Month, pemain ketiga dalam sejarah Premier League yang meraih
penghargaan ini berturut-turut setelah Robbie Fowler pada tahun 1996
dan Dennis Bergkamp di tahun 1997. Golnya ke gawang Manchester City
pada tanggal 5 Mei 2007 menahbiskan gelar Premier League pertama
setelah empat tahun Setan Merah tanpa gelar dan sekali lagi Ronaldo
terpilih menjadi penerima penghargaan FIFPro Special Young Player of
the Year. Penghargaan ini kemudian disusul dengan gelar PFA Players’
Player of the Year dan PFA Young Player of the Year sekaligus PFA Fans’
Player of the Year untuk melengkapi hattrick penghargaan yang
diberikan padanya dalam satu musim.
Menyadari
kemampuannya yang diatas rata-rata, Man Utd memutuskan untuk
memperpanjang kontrak Ronaldo dan memberikan bayaran mingguan tertinggi
sepanjang sejarah United untuknya. Di tahun yang sama Ronaldo menjadi
runner up Ballon d’Or di belakang Kaká dan berada di tempat ketiga FIFA
World Player of the Year di belakang Kaká dan Lionel Messi.
Di
partai final Piala Champions di akhir musim 2007-2008 melawan rival
satu liga, Chelsea, Ronaldo mencetak gol pembuka setelah menit ke-26
walaupun kemudian Chelsea mencetak gol balasan dan pertandingan harus
diperpanjang ke adu penalti. Ronaldo gagal mencetak gol pada adu
penalti dan MU seakan sudah kehilangan harapan untuk memenangkan gelar.
Beruntung, keajaiban terjadi. John Terry terpeleset karena licinnya
lapangan dan tembakannya melenceng. Setan Merah memenangkan Piala
Champions dengan kemenangan 6-5 atas Chelsea. Musim hebat itu diakhiri
Ronaldo dengan penghargaan UEFA Fans’ Man of the Match melalui
penampilannya di final Piala Champions. Sepanjang musim Ronaldo
mencetak 42 gol di semua kompetisi, 4 gol lebih sedikit dibandingkan
rekor 46 gol dalam semusim yang diciptakan Denis Law pada musim
1963-1964.
2 Desember 2008,
Ronaldo menjadi pemain Man Utd pertama yang meraih Ballon d’Or sejak
George Best di tahun 1968 dan mengungguli rival terhebatnya, Lionel
Messi. Dia juga menjadi pemain Premier League pertama yang mendapatkan
gelar FIFA World Player of the Year, juga pemain Portugal pertama sejak
Luis Figo di tahun 2001.
Memperoleh
segalanya di Manchester United membuat Ronaldo jenuh, konon dia ingin
tantangan baru dan menyampaikan niatnya untuk hijrah ke Real Madrid,
tim yang telah mengejarnya sejak dua tahun belakangan. Setelah musim
sebelumnya berusaha keras menahan kepergian Ronaldo, Ferguson akhirnya
mengijinkan anak emasnya itu pindah dan kucuran dana hebat Real Madrid
menjadikan Cristiano Ronaldo sebagai pemain termahal dunia.
7. MICHAEL OWEN
Michael
James Owen lahir 14 Desember 1979 di Chester, Inggris. Mengikuti jejak
ayahnya bermain bola, Owen mengawali karir di Liverpool pada tahun
1996 dan masuk ke tim utama sejak Mei 1997. Di musim pertamanya, Owen
memuncaki tangga top skor, prestasi ini diulanginya di musim berikut.
Masa keemasannya hadir pada tahun 2001 ketika Liverpool memenangkan
Piala UEFA, Piala FA dan Piala Liga. Hasil ini menghadirkan penghargaan
Ballon d’Or bagi Owen. Selama karirnya di Liverpool, Owen mencetak 118
gol dalam 216 penampilan.
Di
tingkat nasional, Owen dipanggil masuk ke timnas di tahun 2008 untuk
menjadi pemain Inggris termuda di Piala Dunia. Di sana, ia juga menjadi
pencetak gol termuda. Penampilannya di Piala Dunia 1998 menjadi
sorotan dan pujian pengamat, ia mencetak gol lagi bagi timnas Inggris
di Euro 2000, Piala Dunia 2002 dan Euro 2004. Owen adalah satu-satunya
pemain yang telah mencetak gol di empat turnamen besar bagi Inggris.
Tahun
2004 Owen pindah ke Real Madrid namun gagal menempati starting lineup,
walaupun begitu Owen berhasil mencetak 13 gol. Musim berikutnya Owen
pulang ke Liga Inggris untuk bergabung dengan Newcastle United,
karirnya seakan membaik di awal musim, sayang cidera memaksanya absen
hingga 18 bulan. Ketika kembali ke lapangan hijau, dia menjadi kapten
The Magpies dan menjadi pencetak gol terbanyak bagi Newcastle sepanjang
musim. Sayang prestasi The Magpies hancur lebur. Di akhir kontraknya,
Newcastle terdegradasi ke divisi 1 dan Owen pun angkat kaki ke Theatre
of Dreams dengan status bebas kontrak.
Kepergian
sang mahabintang Cristiano Ronaldo membuat kostum bernomor punggung 7
tanpa nama. Sir Alex Ferguson memberikan kostum legendaris itu pada
Owen. Ia mencetak gol perdana bagi MU pada pertandingan persahabatan
melawan Malaysian XI sebagai pemain pengganti. Gol resmi pertamanya
hadir ketika MU mengalahkan Wigan Athletic 5-0 dan hattrick pertamanya
sejak 2005 hadir ketika MU mencukur Wolfsburg 3-1 di ajang Piala
Champions.
Seberapa jauh legenda nomor punggung tujuh akan tersemat di kostum Owen?
0 komentar:
Posting Komentar
jika menyalin artikel diharap ijin dulu sebagai rasa hormat sesama blogger dan jangan lupa kritik dan sarannya!!