Pesawat tempur Israel, Senin (19/11), terbang bermanuver hingga di
atas kota Al Arish, Mesir, sekitar 40 kilometer dari perbatasan Mesir
dan Jalur Gaza. Adapun di atas kota Rafah pesawat-pesawat tempur Israel
terbang akrobatik meliuk-liuk seperti ular sehingga jejak asap putih
dari pesawat tempur Israel itu terlihat seperti lingkaran.
Pesawat
tempur Israel itu tidak menembakkan senjata apa pun kecuali hanya
melayang-layang di atas langit kota Rafah dan Al Arish. Bisa jadi tujuan
manuver pesawat tempur Israel hingga di atas wilayah teritorial udara
Mesir itu untuk provokasi menyusul pemerintah dan berbagai elemen
masyarakat di Mesir menyatakan dukungan penuh terhadap Hamas. Demikian
dilaporkan wartawan Kompas Musthafa Abd Rahman dari Rafah, perbatasan Mesir-Jalur Gaza.
Pesawat
tanpa awak milik Israel juga terbang permanen di atas kota Rafah. Bunyi
pesawat itu terdengar cukup nyaring. Penduduk setempat sudah tidak
asing dengan bunyi pesawat tanpa awak tersebut. Sebelumnya, Minggu
malam, pesawat tempur Israel menggempur beberapa sasaran di sepanjang
perbatasan Mesir-Jalur Gaza.
Israel mengklaim telah menggempur
1.100 sasaran sejak operasi militer pada Rabu pekan lalu. Israel
mengakui bahwa Palestina telah menembakkan 800 roket, dengan 302 di
antaranya dapat dipatahkan di udara oleh sistem rudal antirudal Israel,
yang dikenal dengan nama Iron Dome, serta 99 roket jatuh di Jalur Gaza.
Sedikitnya
tiga warga Israel tewas dan 20 orang lainnya luka-luka akibat serangan
roket Palestina. Di pihak Palestina telah jatuh korban 90 orang tewas
dan 740 orang luka-luka.
Israel mengumumkan jalan-jalan di sekitar
Jalur Gaza sebagai wilayah tertutup karena digunakan untuk kepentingan
militer. Televisi Israel Saluran 2 mengungkapkan, 40.000 anggota pasukan
Israel sudah siap menunggu perintah untuk melakukan serangan darat ke
Jalur Gaza.
Gencatan senjata bersyarat
Sementara
itu, Israel dan Palestina secara prinsip menyatakan persetujuannya atas
gencatan senjata bersyarat. Menteri Luar Negeri Israel Avigdor
Lieberman menegaskan, Israel setuju gencatan senjata dengan syarat Hamas
harus berhenti menembakkan roket ke arah sasaran di Israel.
Israel,
seperti dikutip harian Al Hayat, mengajukan enam syarat untuk gencatan
senjata. Pertama, gencatan senjata jangka panjang hingga 15 tahun.
Kedua, berhentinya penyelundupan senjata ke Jalur Gaza. Ketiga,
menghentikan penembakan dari semua faksi Palestina ke arah serdadu
Israel di sepanjang perbatasan Israel-Jalur Gaza.
Keempat, Israel
berhak memburu aktivis Palestina yang melepaskan tembakan ke arah
serdadu Israel. Kelima, gerbang Rafah dibuka secara permanen, tetapi
semua gerbang dengan Israel tetap ditutup. Keenam, lembaga politik di
Mesir yang mengawasi jalannya gencatan senjata bukan lembaga keamanan,
seperti dinas intelijen.
Pejabat tinggi Israel yang dirahasiakan
identitasnya pada Minggu lalu di Kairo melakukan perundingan dengan
pejabat dari dinas intelijen Mesir tentang gencatan senjata.
Pejabat
tinggi Israel menerima draf usulan Hamas tentang gencatan senjata dari
pejabat intelijen Mesir itu. Pejabat tinggi Israel kemudian membawa draf
usulan gencatan senjata dari Hamas kepada Israel untuk didiskusikan
dengan para pejabat tinggi Israel.
0 komentar:
Posting Komentar
jika menyalin artikel diharap ijin dulu sebagai rasa hormat sesama blogger dan jangan lupa kritik dan sarannya!!