Warga Singapura paling tidak memiliki masalah dengan emosi mereka.
Ini karena berarti mereka tidak memiliki perasaan negatif atau merusak,
tetapi mereka tidak memiliki rasa apapun terhadap segala sesuatu yang
dialaminya sehari-hari.
Jon Clifton, peneliti Gallup dan Direktur Gallup Goverment Group
dalam situs lembaga konsultan strategik itu, Rabu (21/11/2012)
mengatakan, selama ini Singapura dianggap sebagai negera tanpa masalah
dalam urusan kebahagiaan dan kesejahteraan warganya. Singapura menempati
negara kedua dalam Indeks Daya Saing Global yang diluncurkan Forum
Ekonomi Dunia (WEF) 2012-2013, peringkat ke-26 dalam Indeks Pembangunan
Manusia (HDI) 2011, dan peringkat keempat dalam Angka Harapan Hidup dan
Kebahagiaan.
Selain itu, Singapura dikenal memiliki tingkat pengangguran yang
rendah dan pendapatan per kapita penduduknya termasuk salah satu yang
tertinggi di dunia. Kehidupannya pun sangat teratur.
Survei terbaru Gallup yang diumumkan Rabu (21/11/2012) menunjukkan
warga Singapura memiliki emosi paling rendah di dunia, baik itu emosi
positif atau emosi negatif. Sebaliknya, masyarakat Filipina, hidupnya
dipenuhi dengan gejolak sehingga menjadi masyarakat dengan emosi
tertinggi di dunia.
Survei melalui telepon ini dilakukan pada 1.000 orang responden
berumur lebih dari 15 tahun di lebih dari 150 negara. Mereka ditanya
apakah memiliki 5 emosi negatif dan 5 emosi positif pada sehari
sebelumnya.
Kelima emosi negatif yang ditanyakan adalah marah, stres, sedih,
nyeri fisik, dan khawatir. Sedangkan kelima emosi positif yang diajukan
adalah istirahat cukup, banyak tersenyum dan tertawa, dihargai dengan
penuh hormat, bersenang-senang, dan belajar atau melakukan sesuatu yang
menarik.
Dari setiap jawaban ‘Ya’, Gallup kemudian merepresentasikannya dalam
ukuran penduduk di setiap negara. Dari sini diperoleh, hanya 36 persen
penduduk Singapura yang mengalami emosi positif atau emosi negatif
tersebut pada hari sebelumnya. Ini berarti 64 persen penduduk Singapura
tidak memiliki emosi apapun terhadap hal-hal yang dialaminya sehari
sebelumnya.
Berikut ini daftar 10 negara yang emosi warganya paling rendah : 1.
Singapura 36 persen 2. Georgia 37 persen 3. Lithuania 37 persen 4. Rusia
38 persen 5. Madagaskar 38 persen 6. Ukraina 38 persen 7. Belarusia 38
persen 8. Kazakhstan 38 persen 9. Nepal 38 persen 10 Kyrgystan 38 persen
Sedangkan, daftar 15 negara dengan emosi paling tinggi adalah
:Filipina 60 persen El Salvador 57 persen Bahrain 56 persen Oman 55
persen Kolombia 55 persen Cile 54 persen Kostarika 54 persen Kanada 54
persen Guatemala 54 persen Bolivia 54 persen Ekuador 54 persen Republik
Dominika 54 persen Peru 54 persen Nikaragua 54 persen Amerika Serikat 54
persen
Jika emosi positif dan negatif dipisah, Gallup menemukan penduduk
Timur Tengah dan Afrika Utara adalah yang paling banyak memiliki 5 emosi
negatif itu. Emosi negatif tertinggi dimiliki penduduk Irak, Paletina,
dan Bahrain. Negara-negara ini umumnya didera berbagai persolan negatif,
seperti kesulitan ekonomi, kerusuhan, revolusi, hingga perang.
Sedang yang paling banyak mendapat emosi positif adalah penduduk
negara-negara Amerika Latin. Secara berurutan urutannya adalah Panama,
Paraguay, dan Venezuela. Namun ini bukan berarti memiliki emosi negatif
yang rendah karena hadirnya emosi positif bukan berarti mereka tidak
memiliki emosi negatif.
Meski demikian, emosi negatif itu tidak cukup diatasi dengan ekonomi
yang baik. Tingginya pendapatan per kapita (PDB) tidak menjamin warganya
memiliki kesejahteraan jiwa yang ditunjukkan melalui gejolak emosi,
apapun bentuknya. Singapura sudah membuktikannya.
Clifton menyatakan merasakan pengalaman sehari-hari sangat penting.
Jika Singapura ingin masyarakatnya terus maju, maka pemerintahnya perlu
membuat terobosan besar agar warganya bisa merasakan kegiatan
sehari-hari mereka.
Penelitian yang dilakukan Gallup terhadap pengalaman sehari-hari
warga Singapura menunjukkan mulai terjadinya hal-hal yang berkebalikan
dengan kondisi ekonomi mereka. Tingkat kebahagiaan warga mulai menurun,
demikian pula stimulasi intelektual, penghargaan atau penghormatan
terhadap yang lain, bahkan perasaan memiliki istirahat yang cukup.
“Pemimpin Singapura perlu membuat strategi diluar batas-batas
tradisional ekonomi klasik dengan menyertakan aspek kesejahteraan untuk
memperbaiki kualitas hidup warganya,” tulis peneliti Gallup dalam
pernyataannya.
Sebuah survei terbaru mengungkapkan negara mana saja yang warganya
paling emosional dan kurang emosional. Hasilnya menunjukkan Singapura
adalah negara dengan penduduk paling kalem atau minim emosi, sedangkan
Filipina merupakan negara paling emosional.
Lembaga riset Gallup Worldwide Research Methodology melakukan
penelitian di 150 negara dengan metode wawancara via telepon dan tatap
muka. Di setiap negara, lembaga ini menyurvei 1.000 orang berusia 15
tahun ke atas antara tahun 2009 dan 2011. Para responden diwawancarai
untuk mengetahui apakah mereka menyimpan lima emosi positif atau lima
emosi negatif.
Lima emosi negatif tersebut adalah rasa marah, stres, sedih, sakit
fisik, dan rasa cemas. Adapun emosi positif berupa rasa cukup
beristirahat, diperlakukan secara hormat, rasa gembira, tersenyum dan
banyak tertawa, serta belajar dan melakukan sesuatu yang menarik.
Peneliti mengukur kadar emosi dengan membuat rata-rata persentase warga
di setiap negara yang mengaku mengalami setiap emosi, baik itu positif
maupun negatif.
Dari hasil jajak pendapat, Singapura tercatat sebagai negara yang
paling kalem, tenang dan sabar dibandingkan dengan negara lain dengan
hanya 36 persen warganya mengaku mengalami beragam perasaan atau emosi
tersebut setiap hari. Singapura diikuti oleh Georgia, Lituania, Rusia,
Madagaskar, dan Ukraina sebagai negara dengan mayoritas warganya yang
minim menujukkan atau yang paling kalem, tenang dan sabar.
Sementara itu, Filipina tercatat sebagai negara yang warganya paling
banyak menunjukkan perasaan emosi. Ada sekitar 60 persen warga Filipina
yang menyatakan bahwa mereka merasakan 10 emosi (positif dan negatif)
setiap hari. Filipina diikuti oleh El Savador, Bahrain, Oman, dan
Kolombia.
Peneliti juga menganalisis emosi negatif dan positif secara terpisah.
Mereka menemukan warga di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara
paling banyak mengalami emosi negatif, sedangkan warga di Amerika Latin
paling banyak merasakan emosi positif.
Menurut peneliti, negara-negara yang memiliki emosi negatif tertinggi
mengalami masalah mental dan rasa rendah diri, temuan ini juga
menunjukkan bahwa memperbaiki pendapatan mungkin menjadi salah satu
solusi untuk memperbaiki kesejahteraan warga di negara tersebut. Meski
Singapura merupakan salah satu negara dengan rata-rata pengangguran
paling rendah di dunia dan rata-rata GDP tertinggi, warganya juga tidak
tertarik untuk mengekspresikan emosi mereka.
Berikut daftar negara dengan tingkat emosi.
Minim Emosi:
Singapura: 36%
Georgia: 37%
Lituania: 37%
Rusia: 38%
Madagaskar: 38%
Ukraina: 38%
Belarus: 38%
Kazakhstan: 38%
Nepal: 38%
Kirgistan: 38%
Paling Emosional:
Filipina: 60%
El Salvador: 57%
Bahrain: 56%
Oman: 55%
Kolombia: 55%
Cile: 54%
Kosta Rika: 54%
Kanada: 54%
Guatemala: 54%
Bolivia: 54%
Ekuador: 54%
Republik Dominika: 54%
Peru: 54%
Nikaragua: 54%
Amerika Serikat: 54%
0 komentar:
Posting Komentar
jika menyalin artikel diharap ijin dulu sebagai rasa hormat sesama blogger dan jangan lupa kritik dan sarannya!!