Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menyoroti nilai ekspor
komoditas pertambangan nonmigas di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang
jauh lebih tinggi dibandingkan produk yang dihasilkan pelaku usaha
mikro, kecil dan menengah. "Saya tergelitik dengan persentase ekspor
komoditas pertambangan nonmigas yang disampaikan Kepala Dinas Koperasi
dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Provinsi Nusa Tenggara Barat
(NTB) yang mencapai 99,60 persen dari total nilai ekspor,kata Deputi
Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha, Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah (Kemkop UKM) Neddy Rafinaldi Halim, di Mataram, Kamis.
Hal itu dikatakannya pada acara pelatihan teknis bagi koperasi dan UMKM
potensial eskpor yang diikuti sebanyak 30 pelaku UMKM dan pengurus
koperasi di -NTB. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB H Mohammad
Rusdi, menyampaikan data realisasi ekspor NTB periode Januari-September
2012 mencapai 419,73 juta dolar Amerika Serikat (AS) dengan volume
ekspor sekitar 231 ribu ton lebih.
Dari total nilai ekspor tersebut, 99,60 persen atau senilai 418,42 Juta
dolar AS, disumbang oleh konsentrat tembaga yang dihasilkan PT Newmont
Nusa Tenggara yang beroperasi di wilayah Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa
Barat. Sementara persentase ekspor dari produk kerajinan dan produk
lainnya yang dihasilkan oleh pelaku UMKM hanya 0,40 persen. Menurut
Neddy, Provinsi NTB merupakan salah satu basis kawasan UMKM yang
menonjol di Indonesia, namun masalahnya produk yang dihasilkan dikirim
ke luar negeri melalui pengekspor di luar NTB. "Produk yang diekspor
melalui pengekspor daerah laintentu tidak akan terdata di NTB. Justru
data ekspornya masuk ke provinsi tempat domisili pengekspor tersebut,"
ujarnya.
Selain itu, kata dia, Provinsi NTB sudah menjadi salah satu tujuan
wisata yang sudah ramai dikunjungi wisatawan asing, sehingga tidak
menutup kemungkinan ada produk yang dibawa langsung oleh wisatawan ke
negara asalnya, namun tidak terdata. Berbeda dengan di eropa, wisatawan
asing yang membeli produk untuk dibawa ke negara asalnya masuk dalam
sistem pendataan. "Kalau produk UMKM di NTB yang diljawa langsung oleh
wisatawan asing ke negara asalnya terdata, maka saya yakin nilai ekspor
produk UMKM NTB bisa mengimbangi nilai ekspor tambang yang dihasilkan PT
Newmont," ujarnya.
Ia juga menilai, NTB bisa meningkatkan nilai eskpor dari hasil produk
UMKM dan ke depan mampu mengalahkannilai ekspor hasil tambang nonmigas
karena komoditas hasil tambang tidak bisa diperbarui atau suatu saat
akan habis dieksploitasi. Kondisi itu pernah terjadi pada jaman orde
baru, dimana ketika itu kekuatan nilai ekspor Indonesia didominasi oleh
komoditas minyak dan gas bumi, namun saat ini Indonesia berbalik menjadi
negara importir minyak. Di sisi lain, trend ekspor komoditas nonmigas
termasuk produk kerajinan yang dihasilkan pelaku UMKM terus menunjukkan
peningkaian meskipun terjadi krisis ekonomi di Amerika Serikat dan
kawasan Eropa.
Sementara untuk menggenjot nilai eskpor minyak dan gas bumi, masih
dihadapkan pada berbagai kendala, termasuk upaya menjaga deposit untuk
menjamin ketersediaan energi di dalam negeri. Menurut Neddy, makin
berkurangnya cadangan minyak dan gas bumi, menjadi domainbagi pelaku
UMKM, untuk menghasilkan energi terbarukan yang ramah lingkungan,
sehingga tidak hanya harus menghasilkan produk kerajinan. "Energi ramah
lingkungan itu banyak sumbernya dan terkait dengan budaya masyarakat.
Cuma menggarapnya yang terlambat dan ini fakta yang kita hadapi
bersama," ujarnya.
Oleh sebab itu, Neddy mengajak para pelaku UMKM, khususnya di NTB,
merapatkan barisan dan bersinergi membentuk sebuah kekuatan besar untuk
menggarap peluang bisnis dalam rangka meningkatkan nilai ekspor dan
memajukan ekonomi daerah. "Pelaku UMKM tinggal menunjuk siapa yang jadi
kader atau pionernya, sehingga peluang-peluang ekonomi itu tergarap.
Para pelaku UMKM yang kecil-kecil ini bisa bergabung membentuk wadah,
seperti koperasi, nanti pemerintah yang fasilitasi menjadi pengekspor,"
ujarnya.
sumber:http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1137:kemenkop-ukm-soroti-nilai-ekspor-tambang-ntb&catid=50:bind-berita&Itemid=97
0 komentar:
Posting Komentar
jika menyalin artikel diharap ijin dulu sebagai rasa hormat sesama blogger dan jangan lupa kritik dan sarannya!!